Kota Tarakan merupakan satu-satunya kota di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia
dan juga merupakan kota terkaya ke-17 di Indonesia. Kota ini memiliki
luas wilayah 250,80 km² dan sesuai dengan data Badan Kependudukan
Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, Kota Tarakan berpenduduk sebanyak
239.787 jiwa.
Tarakan atau juga dikenal sebagai Bumi Paguntaka, berada pada sebuah pulau kecil.
Tarakan atau juga dikenal sebagai Bumi Paguntaka, berada pada sebuah pulau kecil.
Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung “Tarak”
(bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu, serta melakukan
barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Karena, Tarakan merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau yang merupakan lalu lintas nelayan nelayan menuju ke laut.
- Sebelah Utara : Kecamatan Pulau Bunyu
- Sebelah Timur : Laut Sulawesi
- Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjung Palas
- Sebelah Barat : Kecamatan Sesayap dan Kecamatan Sekatak
Suhu udara minimum Kota Tarakan rata-rata 24,1 °C dan maksimum
31,1 °C dengan Kelembabab rata-rata 84,7%. Curah Hujan dalam 5 tahun
terakhir rata-rata sekitar 308,2 mm/bulan dan penyinaran rata-rata
49,82%, telah memberikan julukan tersendiri bagi pulau ini sebagai
daerah yang tak kenal musim.
Kota Tarakan, yang didiami oleh suku asli Tidung, dalam
perkembangannya sebagaimana daerah lain, dihuni pula oleh suku-suku lain
seperti, Suku Dayak, Banjar, Jawa, Bugis, Batak, Toraja, Tionghoa, dan
lain-lain.
Pemeluk agama terbesar adalah Islam disamping Kristen, Hindu dan Budha. Berikut jumlah Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan :
Islam | : 162.983 jiwa |
Protestan | : 20.633 jiwa |
Katolik | : 5.523 jiwa |
Budha | : 3.746 jiwa |
Hindu | : 162 jiwa |
Khonghucu | : 12 jiwa |
Lain-lain | : 10 jiwa |
Dibidang kesenian, Tanah Paguntaka ini terkenal akan Tari Jepen yang merupakan tari asli daerah ini, selain Hadrah
dan tari-tari tradisional yang berasal dari berbagai daerah. Sementara
di dunia musik, perkembangan musik tradisional dan modern juga
menunjukkan kemajuan yang berarti.
Pemandangan Pantai Amal saat Pagi |
Tarakan memiliki festifal budaya yang diselenggarakan dalam 2 tahun sekali. festifal budaya ini dinamakan, "IRAW TENGKAYU". Festival Iraw Tengkayu adalah parade Padaw Tuju Dulung. Padaw Tuju Dulung mempunyai 3 cabang yang disebut dengan haluan. Haluan
pada bagian tengah dibuat 3 tingkat. Sementara 2 haluan lainnya yang ada
dikanan dan kiri perahu dibentuk menjadi 2 tingkat. Jika dihitung semua
tingkat yang ada di masing-masing haluan, maka total ada 7. Angka 7 ini
melambang jumlah hari dalam seminggu yang digunakan sebagai
perlambangan perjalanan kehidupan manusia yang harinya berulang setiap
seminggu sekali. Padaw Tuju Dulung yang diangkut oleh para pemuda dicat dalam 3 warna
yang berbeda, yaitu kuning, hijau, dan merah. Bagian dari perahu paling
atas mempunyai cat yang berwarna kuning. Dalam budaya Suku Tidung, warna
kuning melambangkan kehormatan atau sesuatu yang ditinggikan. Oleh
karena itulah warna kuning berada pada bagian tertinggi dari Padaw Tuju
Dulung. Ini bermaksud bahwa hanya ada satu saja penguasa atas alam semesta ini, yaitu Allah SWT. Pada pesta Iraw Tengkayu terdapat sebuah acara yang disebut dengan "Pakan".
Acara ini berbentuk menyiapkan sebuah sesaji berupa makanan dan akan
dihanyutkan kelaut. Budaya ini adalah sebagai salah satu bentuk rasa
syukur kepada Allah Yang Maha Esa karena telah memberikan rezki yang
berlimpah berupa hasil laut.
Kapah |
Kuliner
handalan khas Tarakan adalah makanan hasil laut yang kualitasnya tentu
berbeda dengan daerah lain. Seperti kepiting soka yang lembut, lalu
keripik ikan tipis yang renyah, kapah rebus yang enak dan ada juga udang
raja khas Kalimantan Utara.
Kepiting soka |
Berikut Situs-situs yang ada di Kota Tarakan :
Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan |
Museum Rumah Boendar Kota Tarakan |
Rumah "BALOY" Adat Tidung Kota Tarakan |
Wash Tank Peninggalan di zaman penjajahan |
Peninggalan benteng Pertahanan Di zaman Jepang |
Walikota Tarakan Periode 2010-2014 Bersama pemangku adat Tidung dan Masyarakat. |
sumber :
http://vinidic-i.blogspot.com/2013/06/vinidicimposible-indonesiadanbudayairawtengkayu.html
http://jalan2.com/city/tarakan/festival-iraw-tengkayu
http://www.baisblogger.org/iraw-tengkayu-fest-2013/286.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tarakan
http://ikantipis.wordpress.com/
http://chacaalimy.blogdetik.com/2012/01/10/tarakan-grean-and-clean-city/
http://bayupevensi.blogspot.com/2014/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://galeri.tarakankota.go.id/pariwisata.html
http://denetravel.wordpress.com/2011/10/22/tarakan/
http://ibupenyu.com/2013/02/04/tarakan-sehari-di-kalimantan-utara/
Fotografernya kerenn
BalasHapus